Click for Jakarta Observatory, Indonesia Forecast
Jumat, 31 Desember 2010

Sugar Glider

Sugar Glider
Mata besar, dada putih dan lembaran kulit antara kaki dan tangannya, lembaran yang membantu melayang di udara dan stabil pada waktu lompat dari tempat yang tinggi
Nama Latin: Petaurus Breviceps
Asal lokasi : Indonesia, Australia, Papua.
Badan:12.7cm Ekor: 15cm
Berat: Jantan140g Betina120g
Umur Dewasa: Jantan 2 tahun; Betina 7-15 bulan
karena umur 1 tahunpun sudah dewasa kelamin..tetap jangan dikimpoi dulu
Jumlah anak: 1-2, bisa 3 ekor meskipun jarang
Masa Hamil: 14-16 hari
Musim kimpoi: tidak ada musim tertentu
Makanan: Elm Sap, Pollen, Madu, Serangga



Apakah Sugar glider itu?
Nama ilmiah Sugar glider adalah Petaurus Breviceps, yang merupakan jenis tupai pohon kecil dan berkantung. Mereka terutama berasal dari negara-negara, termasuk Australia, Indonesia, Papua New Nugini, dan Tasmania. Sugar glider dikenal dengan nama ini karena mereka menyukai makanan manis dan, juga suka meluncur dari ketinggian sehingga terlihat terbang melayang. 

Sugar glider ini juga dikenal sebagai 'hewan peliharaan dalam saku,' karena dua alasan berikut. Pertama, mereka dalam ukuran kecil dan, kedua, mereka dapat dibawa dalam saku atau kantung. Itu sebabnya banyak pemilik Sugar Glider menjaga hewan menawan ini menarik lainnya di Sugar glider adalah bahwa mereka memiliki jari-jari kaki besar pada kaki belakang mereka, yang membantu mereka dalam membuat pegangan yang lebih kuat pada cabang pohon. 

Penelitian menunjukkan bahwa Sugar glider sangat menyenangkan, sosial dan mereka suka dengan orang-orang di sekitar. Ini adalah alasan hewan peliharaan ini rukun dengan pemilik mereka dan keluarga mereka. Jika Anda masih lajang atau tidak menghabiskan banyak waktu di rumah, ide terbaik adalah menjaga hewan peliharaan Sugar Glider secara khusus sehingga sugar glider dan peliharaan anda dapat hidup dengan baik.. 

Sugar glider tidak seperti hewan peliharaan lain yang dapat dipelihara di mana saja di rumah. Mereka perlu area khusus dan daerah luas untuk hidup. Jadi, jika Anda sedang merencanakan sebuah kandang buatlah yang nyaman dan luas kandang untuk hewan peliharaan khusus Anda. didalam saku mereka dan membawa mereka kemana saja pergi.

Makhluk lucu ini adalah marsupial, yang masih muda yang lahir belum matang. Bayi belum dewasa ini berkembang dalam pelukan ibu mereka sampai mampu bertahan hidup sendiri. Peliharaan saku ini memiliki ukuran panjang sekitar 5-6 inci dan berat sekitar 4-6 ons.

Apa yang membuat sugar glider special ?
Sugar glider ditutupi dengan bulu atau membran antara pergelangan tangan dan kaki mereka, yang dikenal sebagai Patagium..
Ketika mereka membentangkan tangan dan kaki mereka, yang tampak seperti patagium parasut atau sayap yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara.




Makanan untuk Sugar Guilder
Makanan bayi (bubur susu), madu, yogurt, sayuran / buah-buahan seperti apel pepaya, pisang, anggur, melon,  pear, dll  boleh telur rebus, keju, dog/cat food khusus untuk pelet cat food, pilih yg high protein..minimal 30% keatas pilih yg bahan dasar ayam & magnesiumnya rendah jangan lebih dari 0,01% sebab merusak ginjal. Kalau pelet kitten food sebaiknya diberi minum yang banyak SG butuh makanan yg high protein, high kalsium, low phospor, low fat, etc

Karena SG itu termasuk pemilih dalam hal makanan (un-balanced diet), harap bersabar dalam menyusun menu...sebab bisa saja hari ini dia doyan apel..tapi belum tentu besok dia doyan, juga berbeda setiap binatangnya

Hindari buah yang berasal dari jenis jeruk, alpukat, dan bangsa bawang2an karena bisa membahayak kesehatan sugar glider. Selain itu bisa juga diberikan umbi2an seperti bengkoang, wortel rebus, ubi rebus. Sugar glider setiap hari membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup besar (mencapai 40%). Oleh karena itu jika memberikan buah2an bisa diberi tambahan berupa serangga (jangkrik, belalang) dan ulat untuk memenuhi kebutuhan proteinnya. Jenis makanan yang diberikan sebaiknya bervariasi. Misalnya di lakukan rotasi setiap 3 hari, yaitu buah2 dengan serangga, sayur (wortel rebus) dengan ulat, dan jangkrik. Jenis2 ini selalu diberikan secara bergilir untuk memenuhi kebutuhannya. Jika mendapatkan diet yang benar sugar glider akan hidup dengan sehat.

Sugar glider juga membutuhkan minuman. Air bersih harus disediakan sepanjang hari, (disarankan air mineral/yang telah melalui proses penyulingan) atau juice buah, dan bisa diletakkan di dalam tempat minum untuk hamster (disarankan juga yang ada bola nya agar air tidak mengotori kandang)atau bisa diletakkan dalam wadah kecil yang berat sehingga tidak mudah tumpah pada saat sugar glider bermain2. 

Pee dan pupnya tidaklah berbau, selama kita memberikan makanan yang cocok utk mereka, apabila kita memberikan makanan dan minuman yang mengandung banyak protein (seperti ulat dan jangkrik walau ini adalah makanan kesukaaan mereka) pee dan pup nya cenderung akan lebih ber 'aroma'.

Sugar glider adalah mamalia marsupial, seperti kangguru. Mamalia marsupial hanya menghabiskan waktu yang singkat perkembangan di dalam perut ibunya dan sangat kecil pada saat lahir. Setelah lahir, bayi marsupial akan merangkak ke kantong ibunya dan pemberian makanan lewat susu ibunya dan terus tumbuh dan berkembang.

Hidup rata-rata dari Sugar Glider adalah sekitar 12 sampai 15 tahun. Mereka dikenal dengan perilaku ramah. Mereka hewan peliharaan yang aktif suka melompat, berpegangan dan meluncur. Sugar glider membutuhkan perawatan khusus dan perhatian. Mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, dan pemilik harus memberikan perawatan yang cukup dan konstan berupa cinta dan perhatian pada hewan peliharaan ini agar tetap sehat dan ramah. Terakhir, Sugar glider adalah hewan peliharaan yang indah asalakan terjaga dan dirawat. 

Mereka menjadi sahabat yang baik dan cenderung memiliki kedekatan yang kuat dengan pemilik hanya dalam rentang waktu singkat. Banyak Orang mengatakan bahwa mereka adalah benar benar menyenangkan untuk ditonton dan diajak bermain.




Jenis Sugar Glider                                                                           
Setahu saya sugar glider tidak memiliki jenis yang berbeda,  (koreksi jika saya salah). yang membedakan hanya warna tubuh nya di Indonesia sendiri umum dikenal 2 jenis warna yaitu mocca dan abu-abu. dan berikut beberapa gambar warna lain.:

Mosaic:

















White Face:




















Cinnamon:


Butter Cream:
  

Classic Grey:
  


White Tip:



Leucistic:



Albino:




Tips Sebelum Membeli Sugar Glider
Sebelum melakukan pembelian Sugar Glider, selalu melakukan riset pada persyaratan gizi. Sebagai contoh, ada beberapa Sugar glider yang memerlukan makanan tambahan kalsium untuk menjaga kesehatan optimal. Selain itu, ingatlah bahwa Sugar glider merupakan hewan malam hari, yang berarti mereka tetap aktif terutama di malam hari. Sugar glider sendiri tidak membuat tingkat kebisingan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan hewan peliharaan lain rumah tangga tradisional, walaupun mereka mampu membuat beberapa suara, termasuk suara menggonggong (mirip dengan Chihuahua), dan suara berceloteh (disebut kepiting) yang mirip ke belalang. Dalam banyak kasus hanya kali Glider akan membuat suara-suara tersebut pada saat saat tertentu seperti sakit, dianiaya, atau tertekan.

Untuk pemula lebih baik beli dari breeder. Karena lebih mudah dijinakkan dan lebih cepat untuk bonding. Bila anda punya jiwa petualang. boleh2 coba menjinakkan SG liar. 
SG termasuk binatang nocturnal.artinya aktif dimalam hari, jadi kalau anda mau menjinakkan SG..disarankan mengajak main disiang hari..tapi ingat SG tidak bisa melihat langsung ke sinar matahari bisa terancam buta.

Agar sugar glider jinak, kita harus sering 'bermain' dengan mereka. proses ini disebut bonding yaitu proses pengenalan sugar glider kepada pemiliknya. proses bonding bisa bermacam-2, seperti sering mengajak sg bermain dengan kita, proses handfeed (memberikan makanan kepada sg langsung dengan tangan kita), meletakkan baju (kolor juga boleh) kedalam kandang (yang berguna agar sg mengenali bau tubuh kita).

Apabila SG merasa terganggu atau terancam, ia akan mengeluarkan bunyi seperti mendengung. Jangan dipaksa. disarankan untuk menghabiskan waktu minimum 2 jam/hari..dan siap2 tangan anda bocel2 atau gores2 sewaktu SG mencoba menjelajah anda.

Sebelum membeli sugar glider, harus dipertimbangkan akan membelinya berupa apa ? maksudnya adalah apakah akan membeli liar (wild captive/wc) atau yang sudah diternakkan (captive breed/cb). sugar glider wc dapat ditemui di pasar-2 burung atau di pet shop di kota anda ataupun juga di forum fjb kaskus. Perbedaan yang mendasar dari wc dan cb adalah jinak/liarnya serta kondisinya, karena didapat dari liar, maka sg wc cenderung akan susah untuk menjinakkannya dan kondisinya kadang tidak terurus karena sang penjual hanya mempertimbangkan keuntungan saja tanpa peduli kondisi mereka.




 Kandang
Tempat makan/minum, arena bermain atau memanjat, hiding box/gubuk derita, dibutuhkan kandang yang cukup tinggi dan luas, selain SG perlu aktivitas terbang/melompat, disarankan menyediakan media untuk menghaluskan kukunya..sediakan dahan pohon yang tidak mengandung toxic/racun bagi SG misalnya, batang pohon asam yang banyak dijual untuk tempat hinggap burung.alas kandang cukup ditaburi dengan serbuk kayu.

Prinsipnya, kandang yang digunakan semakin besar dan tinggi akan semakin bagus karena sugar glider sangat menyukai aktivitas memanjat dan melompat. Ukuran kandang bisa digunakan dengan ukuran jeruji yang cukup kecil (< 1,2cm) untuk mencegah sugar glider kabur dari kandang. kami disini menyarankan minimal kandang hamster 3 tingkat. Di dalam kandang sebaiknya diletakkan cabang/dahan2 pohon untuk sugar glider bisa memanjat dan bermain2. 

Sebaiknya hindari dahan yang diambil dari tanaman yang menghasilkan getah karena bisa membahayakan kesehatan dari hewan ini. Selain itu bisa diletakkan kotak sarang untuk sugar glider bisa bersembunyi, bahannya bisa dari apa saja , antara lain pot keramik yang dilubangi, kayu berlubang, pipa paralon,dll. Selain itu kandang bisa dilengkapi dengan mainan seperti wheel untuk hamster dan mainan2 lainnya untuk sugar glider bisa bermain2.

Kandang bisa diletakkan di dalam maupun di luar ruangan, hanya saja hindari penempatan kandang dalam ruang ber-ac. Jika diletakkan di dalam, kandang harus sering dibersihkan untuk menghindari bau yang tidak enak (biasanya dari teritorial marking jantan). Jika kandang yang digunakan tidak terlalu besar, biarkan sugar glider untuk bermain2 di luar kandang setiap hari selama beberapa menit (dalam hal ini sudah harus jinak dahulu) dan kalau bisa diletakkan di tempat yang cukup tiggi seperti di atas meja.

Kamis, 23 Desember 2010

Flora fauna Indonesia

Indonesia’s moderate climate throughout the year, its fertile soil brought about by lava, and its minerals found on land and in the sea caused by volcanic eruptions, have made this the ideal habitat for a large number of unique and endemic flora and fauna. Indonesia has among the most diverse variety of species of animal life on land and in the seas found anywhere in the world.

About Indonesia - Flora & FaunaIndonesia’s flora and fauna is divided by the “Wallace Line” that runs between Bali and Lombok, continuing north between Kalimantan and Sulawesi. West of the Line, vegetation and wildlife are Asian in nature, whereas east of the Line, these resemble those of Australia.

Vegetation found in different parts of the archipelago varies according to rainfall, soil and altitude. On the wetter islands, on Sumatra, Kalimantan, and Papua, ancient rainforests cover large areas. These forests are rich in valuable hardwood, aromatic and spice trees, as well as exotic fruit trees. Lately, however, through illegal logging and human settlements, large tracts of forests have been decimated leaving infertile land that cause flooding and erosions.

On the islands east of Bali known as the Nusatenggara islands (or once known as the Small Sunda Islands), there are savannahs, while on other mountain tops such as in the Mt. Gede National Park only 100 kms from Jakarta, one finds edelweiss, more reminiscent of Switzerland.
About Indonesia - Flora & 
FaunaIndonesia’s wildlife varies from the Java mouse deer (or kancil) and the one-horned rhino to the Sumatran and Kalimantan Orang Utan, the Sulwesi anoa (a small water buffalo), the prehistoric giant Komodo lizard to the exotic Bird of Paradise in Papua.

How about flora?. Here in Indonesia, you can find Raflesia Arnoldi in Bengkulu, one of the giant and unique flower in the world.
  
To preserve these unique flora and fauna Indonesia has designated 44 national parks throughout the archipelago, covering both land and sea, a large number of protected reserves offering ecotourism opportunities, as well as botanic gardens and zoos.

source:
Selasa, 21 Desember 2010

Diving Banda Neira, Moluccas

I woke up to a nice porthole view of a small islet called Suanggi.
Red Pindito dingy takes off for Suaggi Islet diving
Red Pindito dingy takes off for Suanggi Islet diving
The birds were all over the islet – brown boobies, red footed boobies, frigate birds . . .  Yogi wondered if there were tropic birds but didn’t see any. Had a nice chat with Edi. The night before, he showed us the historical video of the making of Pindito (name short for Pinisi Dive Tourism) – purpose designed and made entirely by hand with ironwood by Edi himself and traditional Indonesian Pinisi boat builders from Kalimantan. Ironwood is so heavy it sinks soon as it hits water. Building the Pindito in 1990 was an amazing feat and this beautiful boat is totally constructed with the proper maritime industry classification, apparently a rarity in Indonesia.
The first dive in Suanggi was clear waters, lovely reefs with gentle current flowing to and fro.
A cluster of barrel sponges at almost 30 meters
A cluster of barrel sponges in the deep
It was really nice in the shallows and some cool barrel sponges at 30 meters or so.
Now how strange is this fish with a goatee? It's called a soapfish 
and is apparently a Banda species
Now how strange is this fish with a goatee?
There was an interesting fish with some sort of a beard coming out of its chin. I thought it was injured! Part of the grouper family, it’s called a soapfish and is apparently a Banda species. Then towards the shallows, I saw a bumphead parrotfish first, then followed by about 15 animals! The current was just a bit too strong for us to take its picture.
Second dive at 11:30. That was a superb dive. When I back rolled, I already saw them. Bait ball in the shallows. First, through the bait ball, I saw blue and yellow fusiliers that Edi was filming. He was surrounded and the fusiliers were really close to him. I called Yogi but the fusiliers didn’t come close enough like with Edi.  So most of the dive was concentrated in photographing the massive bait ball.
It was a shoot out with Edi filming Yogi amidst the bait ball and 
Yogi photographing Edi
It was a shoot out with Edi filming Yogi amidst the bait ball and Yogi photographing Edi
A whole dive in this fish soup! Glorious!!!
A whole dive in this fish soup! Glorious!!!
The current was ripping and the fish were just all around us, hardly moving at all. Then Yogi followed a banded sea krait for nearly 20 minutes. It had its head poking around inside the coral crevice and finally when it was about to surface and started its ascend with Yogi poised to shoot, a swarm of divers flew with the current above the sea snake!!! They were so happy, but Yogi not. I on the other hand was laughing underwater! Murphy’s Law.
Senin, 20 Desember 2010

Taman Nasional Komodo

Menelusuri Lebih Dalam Kehidupan Komodo
 
Pernahkah Anda melihat kadal raksasa ini secara langsung?
Kendurkan syaraf Anda dan bebaskan pikiran untuk berpetualang di tempat menakjubkan ini. Karena di sinilah satu-satunya habitat di dunia bagi hewan purba komodo hidup. Berada di Taman Nasional Komodo seolah saja Anda berada di planet lain yang sanggup memberi pengalaman berpetualang yang sangat mengesankan tak terlupakan.

Ini saatnya Anda mengunjungi Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Tempat ini menjadi nominator New 7 Wonders of Nature karena menjadi habitat kadal purba komodo, memiliki keindahan dan kekayaan bawah
Minggu, 19 Desember 2010

Obat Asam Urat , Kolesterol , dan Hipertensi

Sekedar Sharing aja nih buat teman-teman bloger yang mungkin punya masalah sama Asam Urat dan Kolesterol. walau belum dicoba di lab, tapi manfaat nya sudah banyak yang merasakan. 
baru 2 kali minum, bapak ku kakinya yang biasa berat karena asam urat sudah entengan. trus kabar dari temannya bapak yang menderita kolesterol seminggu setelah minum, angka kolesterolnya menurun drastis, dari 400 ke 100 sekian.

Rahasianya adalah ramuan terong (terung) dan jeruk nipis.
belum banyak yang mengetahui manfaat terong, dan segudang manfaat jeruk nipis. namun dalam ramuan tradisional kali ini dua bahan tersebut dapat menurunkan asam urat, hipertensi, maupun kolesterol. dan berikut cara membuatnya.
bahan:
1. Siapkan satu buah terong mentah (hijau atau ungu), potong besar-besar.
2. 1 buah jeruk nipis, potong 4 bagian.
3. 1,5 gelas air matang.
cara membuat:
sangat simpel, masukan 3 bahan tadi dalam satu wadah tertutup.
biarkan selama 3 hari, 
setelah 3 hari anda dapat meminumnya pagi dan malam.
Artinya anda harus menyiapkan minimal 3 wadah, agar bisa continue meminumnya.
Rasanya? baunya sih sedikit asam jeruk nipis, tapi rasanya sedikit pahit, mungkin berasal dari kulit jeruk nipis yah namanya juga obat. tapi kalau di minum langsung tanpa merasakan nya di lidah, ga terlalu terasa koq. Glek glek glek gitu!
Lakukan ini rutin selama minimal 1 minggu, terus coba deh darahnya dicek lagi.
How? jika sudah dicoba dan bermanfaat, boleh share dan dikomen balik ya! biar banyak teman-teman yang terbantu, semoga bermanfaat...


update: untuk menghilangkan rasa pahitnya, jeruk tak perlu ikut direndam, cukup tambahkan perasannya saja. hasilnya sama aja kok! ^^ karna rasa pahitnya berasal dari kulit jeruk


Manfaat Terong ( terung )

Di sebuah restoran Padang yang terletak di plaza, empat pria eksekutif sedang mengolok-olok seorang temannya yang sedang lahap mengunyah makan siangnya berupa nasi, ayam bakar, sayur kacang panjang dan balado terong! Adakah yang salah? He he ….., laki-laki pantang makan terong, kalau enggak mau ditinggal istri, ujar seorang di antaranya. 
Entah karena terong yang setelah dimasak bentuknya loyo, maka terong (terung). Sama halnya dengan jenis sayuran lain yang bila diolah akan menjadi teman makan nasi nan lezat ini telah dituding sebagai sesuatu yang dapat mengganggu keperkasaan pria. 
Terong pun didesas-desuskan dapat menimbulkan impotensi. Tak pelak, anggapan itu berakibat terong bak musuh yang menakutkan bagi sejumlah pria ( padahal hanya pengikut Make Erot aja yang menganggap terong sebagai musuh ) . Itu anggapan salah. Tidak ada bukti, memakan terong akan menurunkan kemampuan seks pria. Apalagi, hal itu belum ditemui dalam penelitian ilmiah murni, jelas Dr. Waluyo Soerjodibroto, Ph.D., DSG, ahfi gizi dari UI.
Lanjutnya, terong yang memiliki zat tertentu, dapat menurunkan kolesterol. Artinya, memakan terong secara bersamaan dengan makanan berkolesterol, malah membuat kolesterol dalam makanan itu menurun. Tetapi, itupun bila terong disajikan dengan cara direbus atau kukus. Karena terong yang diberi bumbu yang dimasak dengan menggoreng, apalagi dimasak dengan santan, maka hilang semua khasiatnya, Yang ada hanya rasa nikmat di lidah.
Terong pencegah kanker, tapi kebanyakan makan terong pun akan mematikan sel-sel, hingga menimbulkan kanker. Tapi orang juga tidak akan makan sebanyak-banyaknya, kata Waluyo.Bahkan, miskinnya sumber kalori pada terong: enerji 17.4 kal, 1.2 gr protein, lemak 0.2 gr, kolesterol 0.0 mg, vitamin (A, B1, B2, B6 dan C) antara 0.0 mg hingga 2.8 mg serta potassium 187.0 mg dan kandungan air 92.5 gr, ternyata membuat terong bisa dipakai untuk memelihara kelangsingan tubuh, mengendalikan stres, karena kandungan senyawa solanin yang dalam jumlah tertentu, bisa mengendurkan urat-urat saraf atau mempertahankan darah agar tidak naik-turun secara drastis.

BERBAGAI KHASIAT
Terong dari spesies solanum melongena ini memang belum dikenal umum sebagai tanaman obat. Terong gelatik atau leunca berbentuk bulat kecil-kecil, dipercaya memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Sama halnya dengan terong sayur berwarna ungu yang mudah ditemui, memiliki sejumlah manfaat. 
Terong yang tergolong dalam tumbuhan jenis solanacea ini, getahnya dapat sebagai obat kutilan, merupakan gangguan kulit. Selain itu, rebusan air daun terong jenis ini juga dapat melancarkan buang air kecil, menyembuhkan sakit perut, batuk, dan mampu pula menurunkan tekanan darah tinggi serta bermanfaat mengurangi jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Ternyata potensi terong sebagai penyembuh berbagai penyakit, saat ini hangat dibicarakan. Di Nigeria, buah terong mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Sayuran buah terong digunakan sebagai alat kontrasepsi, terutama bagi kaum pria. Khasiat lain dari sayur terong yang sering dilalap ini, adalah sebagai zat antirematik. 
Pengobatan tradisional di Nigeria percaya, bahwa terong dapat menyembuhkan atau setidaknya mengurangi serangan rematik tertentu. Bahkan tidak hanya di Nigeria terong diyakini memiliki khasiat obat, di Korea terong dikenal punya keajaiban untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan Sayuran yang telah dikeringkan, termasuk buahnya, bisa dikonsumsi untuk mengobati sakit pinggang, encok, pinggang terasa kaku, dan nyeri lainnya.
Secara empiris sayuran ini bahkan mampu mengobati campak atau cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan bekas luka bakar.Fungsi lain dari terong adalah sebagai obat anti-kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan terjadi serangannya. Selain itu, di Nigeria, terong juga dipercaya sebagai obat untuk meredam penyakit gugup. Manfaat pengusir kepanikan ini, telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut dengan menggunakan sari terong mentah.Terong yang mengandung striknin dan skopolamin, juga skopoletin dan skoparon, berfungsi sebagai penghambat serangan sawan dan gugup. 
Jadi jelaslah sudah bahwa terong dapat mengobati penyakit epifepsi. Fungsi lain dari terong adalah dapat menekan kerusakan yang timbul pada selsel, dengan penyimpangan kromosom sebagai petunjuk adanya kanker. Pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan pada sel-sel tersebut. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut.
Dr GHA Mitschek, seorang ilmuwan dari Universitas Graz telah melakukan pemeriksaan berseri terhadap hewan sampai beberapa kali, ternyata menemukan hasil yang sama baiknya akan manfaat terong. Peneliti ini telah memberikan diet tinggi kolesterol pada beberapa kelinci, dan juga memberikan terong dalam jumlah yang bervariasi. Meskipun dosis yang diberikan tidak terlalu besar, ternyata terong mampu menghambat pembentukan plak-plak lemak, mencegah dan mengobati ateroklerosis. Selain itu, ditemukan juga bahwa terong dapat menghambat atau membatasi asupan kolesterol dalam saluran cerna, bahkan mampu mengangkat kolesterol yang terdapat dalam aliran darah.Terong mempunyai manfaat menghambat pembentukan radikal bebas. Selain itu, terong juga membantu menurunkan kolesterol serta sebagai sumber asam folat dan kalium. Terong lebih baik dimakan dengan cara dimasak.
Menurut penelitian, nasuin dari kulit terong bekerja sebagai antioksidan yang menghalangi pembentukan radikal bebas, sehingga membantu melindungi kerusakan sel membran dan menurunkan LDL kolesterol.
(Dari berbagai sumber)

Beberapa jenis Penyakit pada Kelinci dan Perawatannya

PENYAKIT KELINCI DAN PERAWATANNYA
Banyak dari sebagian teman-teman yang sering banget komentar, “kelinci itu lucu tapi terlalu gampang mati”
Dan komentar ini memang sebagian besar ada benarnya juga, jumlah kematian kelinci yang di sebabkan penyakit cukup tinggi, bisa berkisar 15% – 40%. Nah kematian yang paling tinggi terjadi dari masa kelahiran hingga penyapihan.
Faktor penyebab timbulnya penyakit bisa di sebabkan beberapa hal, misalnya : 1. Kelemahan dalam menjaga sanitasi kandang 2. pemberian pakan berkualitas jelek, 3. volume pakan kurang, 4. air minum kotor atau kurang, 5. kekurangan zat nutrisi (protein, vitamin, mineral), 6. tertular kelinci lain yang menderitasakit, 7. perubahan cuaca, 8. dll
Kelinci sakit menunjukkan gejala yang cukup mencolok. Antara lain lesu, nafsu makan hilang, mata sayu, dan suhu badan naik turun. Untuk kelinci yang sakit baiknya di masukkan ke kandang karantina, untuk di rawat sendiri.
Nah untuk posting kali ini abang rabbit mau membahas penyakit kelinci yang sering menyebabkan kematian :

Enteritis Kompleks
Penyakit ini menyerang alat pencernaan, dan menjadi penyebab kematian paling umum pada kelinci di peternakan. Korbannya anak-anak kelinci yang masih menyusu. Anak kelinci yang sembuh dari penyakit ini pertumbuhan selanjutanya kurang baik. Dikalangan peternak, penyakit ini di kenal dengan beberapa nama, antara lain kembung, mencret, dan bloat. Penyebabnya bisa karena udara lembap, basah, atau terkena angin malam secara langsung, dan cuaca jelek. Kembung juga bisa di sebabkan salah makanan, karena perbandingan serat kasar,protein, dan lemak tidak tepat. Gejala kembung, kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju. Daun telinga turun, mata suram memincing. Gigi berkerokot menahan sakit. Kelinci tampak haus, selalu mendekati air minum. Kaki depan di masukkan ke dalam tempat air minum.
Ketika buang kotoran, warnanya hijau gelap, bau, lendir menggantung pada dubur. Penyebabnya kandungan serat kasar pakan terlalu tinggi, lebih dari 22%. Pengobatannya dapat dilakukan dengan menyingkirkan hijauan dan air minum yang tersedia.Selama satu hari kelinci diberi pakan hay atau daun kacang kering, diobati dengan antibiotik yang di berikan pada makanan induk yang sedang menyusui atau ke dalam air minumnya. Setelah sembuh dapat diberi pakan seperti biasa. Secara umum enteritis kompleks terjadi karena kelinci salah makanan, jenis makanan yang di berikan tidak cocok atau sering berubah macamnya, terlalu banyak makan hijauan basah, cuaca jelek,kondisi kandang jelek, dan anak kelinci terlalu cepat disapih. Kelinci dewasa yang kurang serat kasar, atau anak kelinci yang terlalu banyak memeperoleh serat kasar juga mudah terserang enteritis kompleks.

Pasteurellosis
Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Penyakit ini menyerang alat pencernaan. Penyebabnya kuman Pasteurella multocida. Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas. Infeksinya menjalar pada organ-organ lain, terutama uterus, testicles, dan kelenjar susu. Pencegahannya dapat dengan membuang kotoran yang lebih sering dengan dikombinasikan adanya ventilasi yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit karena pasteurellosis.

Young Doe Syndrome
Penyakit ini terjadi pada kelinci-kelinci betina pada kelompok kelahiran yang pertama dan kedua. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga terjadi bengkak pada kelenjar susu. Kuman stapphylorus aureus memasuki kelenjar susu melaui luka pada kelenjar atau puting susu. Karena mastitis, suhu badan induk panas, nafsu makannya kurang. Puting susu bengkak dan keras, sehingga induk tak mau menyusui anaknya. Anaka-anak kelinci mati karena tak mendapatkan susu dari induknya. Induk sakit diisolasi. Penyakitnya dapat di sembuhkan kalau belum terlambat. Obatnya, suntikan dengan Penicilin, Dexatozoon, Sulmethonl, Sulfa Strong atau Oxylin. Selain itu, kandang dibersihkan, di semprot atau di cucui dengan Asepto. Anak-anak kelinci selama induknya sakit di pelihara di kandang lain, diberi Rabbit milk, atau lebih mudahnya bisa di berikan susu kambing etawa sebagai alternatif.

Kokkidiosis
Penyakit ini terutama menyerang kelinci yang di pelihara di atas lantai. Penyebabnya kuman parasit (protozoa) yang menyerang usut atau hati. Parasit yang menyerang hati banyak menimbulkan kematian pada anak kelinci. Hati yang terserang kokkidiosis terlihat bercak-bercak puktih kalau di bedah. Penularan penyakit lewat mulut. Bibit penyakit lewat mulut. Bibit penyakit tertelan lewat makanan, air minum, atau sesuatu yang mengandung penyakit yang dijilati kelinci.Pada musim hujan yang panjang dan kondisi peternakan kotor, serangan penyakit ini mudah sekali timbul. Gejala nya kokkidiosis antara lain nafsu makan turun, badan kurus, lesu, dan berat badan terus merosot. Gigi berkerot-kerot menahan sakit, beraknya mencret bercampur darah atau berlendir putih. Pengobatannya, kelinci sakit di obati dengan obat-obatan yang mengandung sulfa untuk menghambat diare. Misalnya, sulfa quinoxalin, Trisulfa, Sulfa Strong, dan Noxal. Dapat juga diobati dengan Stop Diare yang mengandung Tetracycline, atau Eludron yang berupa obat tetes. Sanitasi kandang dan lingkungan dilakukan ketat. Kandang harus bersih dan berventilasi baik. Udara dalam kandang pun segar karena sirkulasinya bagus. Membatasi kunjungan orang dipeternakan dan menjaga kualitas ransum agar bersih dan bermutu baik juga harus dilakukan.

Sembelit
penyakit ini menunjukkan gejala tak bisa berak. Kencing sedikit sekali. Kelakuan kelinci sangat gelisah. Penyebabnya, pemberian ransum kering kurang diimbangi dengan kebutuhan air minum yang cukup. Imbangan serat kasar dalam ransum kering dengan pakan hijauan kurang tepat. Kelinci kurang gerak karena kandang terlalu sempit. Pengobatannya dilakukan dengan memberi kelinci air minum sebanyak-banyaknya. Sediakan banyak hijauan, sayuran, atau buah-buahan. Selain itu, lepaskan kelinci di luar kandang agar mendapat udara segar dan bergerak sebanyak-banyaknya. Pakan yang seimbang antara ransum kering dan hijauan dapat mencegah terjadinya sembelit. Air minum dicukupi, tambahkan vitamin dan mineral untuk pelengkap gizinya. Kandang yang sudah sempit diganti dengan yang lebih lebar agar kelinci yang tinggal di dalamnya nyaman.

Pilek
gejalanya mudah hidung kelinci mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh, selain itu juga sering bersin-bersin. Kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung. Kaki dan bulu badannya ikut basah. Mata sembap, basah, berair. Penyebab penyakit susah dipastikan, mungkin bakteri atau virus. SIfat penyakit sangat menular, menyerang selaput lendir pada saluran hidung. Infeksi dapat menyebar ke tenggorok dan paru sehingga menimbulkan sesak napas. Langkah penanganannya, penderita harus di rawat. Hidung yang penuh ingus disemprot larutan antiseptik, kerak yang mengeras dibersihkan dengan air hangat. Obati kelinci dengan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold. Penyakit pilek mudah timbul kalau lingkungan kandang lengas dan basah. Sirkulasi udara yang jelek cepat membantu penyebarannya. Penularan pilek dapat dicegah kalau sanitasi kandang baik, populasi kandang tidak padat, volume pakan cukup dan tinggi nilai gizinya, ternak banyak bergerak, dan cukup mendapat sinar matahari pagi setiap hari.

Pneumonia
alias radang paru menyerang alat pernapasan, yaitu paru-paru. Penyebabnya kuman Pasteurella Multocida. Gejalanya, kepala sering diangkat tinggi-tinggi karena susah bernapas. Mata dan telinga kebiru-biruan, kadang-kadang keluar cairan bernanah. Kotorannya encer. Penyakit ini biasanya menyerang kelinci yang kondisi badannya agak menurun, terutama induk menjelang melahirkan anak kedua atau ketiga kalinya. Penyebab awal,kelinci di kandang sering terkena aliran angin langsung., udara di dalam kandang lembap, dan pakan bergizi buruk.Penyakit radang paru sukar disembuhkan, kecuali kalau penderita memperoleh pengobatan ketika gejala sakit masih pada tahap permulaan. Obatnya Penicillin, Oxylin, atau Sulfa Strong yang diberikan lewat suntikan.

Kudis
penyakit ini menimbulkan gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang mula-mula kepala, lalu menjalar ke mata, hidung, kaki, dan kemudian seluruh tubuh. Penyebabnya kutu Sarcoptes Scabiei sehingga penyakitnya disebut scabesiosis alias kudis. Kutu kudis berbentuk hampir bulat, berkaki empat pasang. Kutu jantan berukuran 0,2-0,24 mm, sementara betina 0,33-0,6 mm, kutu berkembang biak dengan telur, sekali bertelur 40-50 butir. Kutu betina masuk di bawah kulit dengan merusak lapisan kulit bagian atas. Kerusakan kulit menimbulkan luka dan gatal-gatal. Akibatnya timbul infeksi kulit. Kulit kemerah-merahan, bulu rontok, disertai gatal-gatal yang menyiksa. Saking seringnya kelinci menggaruk-garuk dan menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, seluruh badan kelinci akan penuh koreng. Badannya cepat kurus, makan tak mau, dan akhirnya bisa mati. Kelinci terkena kudis harus disingkirkan di kandang isolasi. Bersihkan kandang yang dihuni, lalu disemprot disenfektan (obat pembasmi hama; Asuntal, Neguvan, Notick) dengan cermat. Kandang dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15 hari. Untuk penanganannya,kelinci sakit di cukur bulunya di sekitar bagian yang kudisan. Cuci lukanya dengan air hangat. Setelah bersih dan di lap kering, olesi luka dengan obat kudis, misalnya salep belerang, Caviam, atau Scabicid Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.

Kanker Telinga
penyakit ini di tandai rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kepala sering digoyang-goyangkan dan di geleng-gelengkan. Daun telinga digosok-gosokkan segingga kulit telinganya yang putih menjadi kemerah-merahan. Cairan keluar dari jaringan yang rusak, lalu mengeras membentuk kerak. Kelinci yang terserang menjadi kurus karena gelisah dan tak tenang. Penyakit ini di sebabkan kutu yang hidup di permukaan kulit sebelah dalam telinga. Pada pangkal telinga agian dalam terdapat endapan sisik kekuning-kuningan. Kelinci yang sehat hidup berdekatan dengan penderita harus ikut diobati karena penyakit mudah menular. Bagian telinga yang terserang diolesi dengan obat pembasmi kutu. Obat dibuat dengan campuran 1 bagian jodium, 25 bagian minyak kelapa, dan 10 bagian alkohol. Obat di oleskan menggunakan kapas.

Kandang Kelinci

KANDANG Kelinci
Berikut adalah tips bagaimana memilih lokasi kandang kelinci yang baik serta keadaan kandang yang baik untuk kelinci, hal ini adalah salah satu hal penting dalam melakukan perawatan klinci
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
Lokasi :
sinar matahari yang masuk cukup
bersuhu sejuk, berkisar antara 15-20°C
mempunyai ventilasi yang baik untuk pergerakan udara
tempatnya kering
lingkungannya tenang dan tak jauh dari rumah, karena berhubungan dengan keamanan ternak
diusahakan disekitar kandang terdapat naungan
Kandang :
Bahan murah, awet, dan mudah di dapat
Mampu melindungi ternak dari cuaca buruk
Mempunyai tempat pembuangan kotoran
Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu
Ukuran kandang bisa flexible, bisa dipakai patokan ukuran pxlxt : 90×60×60 cm, sarang beranak berukuran pxlxt : 40×30×30 cm

Makanan Kelinci

MAKANAN KELINCI
Kelinci termasuk jenis ternak pseudo-ruminant, yaitu herbivora yang tidak dapat merncerna serat-serat secara baik. Ia memferrmentasi pakan di usus belakangnya. Fermentasi hanya terjadi di caecum (bagian pertama usus besar) , yang kurang lebih merupakan 50% dari seluruh kapasitas saluran perncernaannya.
Sekitar umur tiga minggu kelinci mulai mercerna kembali kotoran lunaknya, langsung dari anus (proses ini di sebut caecotrophy) tanpa pengunyahan. Kotoran lunak itu terdiri atas konsentrat bakteri yang di bungkus oleh mokus.
Walaupun memiliki caecum yang besar, kelinci ternyata tidak mampu mencerna bahan-bahan organik dan serat kasar dari hijauan sebanyak yang dapat dicerna oleh ternak ruminansia murni. Daya cerna kelinci dalam mengonsumsi hijauan daun mungkin hanya 10%.
Di alam, kelinci liar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan jenis pakan yang di kehendaki. Jumlah pakan minimal dan ragam pakan dapat terpenuhi sehingga terjadi keseimbangan dalam pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya. Kalau kebutuhan itu tidak tercapai, dengan sendirinya kelinci berangsur-angsur gugur menghadapi seleksi alam.
Nah untuk kelinci yang di ternak dan hidupnya terbatas di sekeliling kandang. Kelangsungan hidupnya sangat di tentukan oleh perhatian dan perawatan dari si empunya. Jenis, jumlah, dan mutu pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangbiakannya.
Pakan hijauan yang seimbang terdiri dari hijauan, hay (rumput kering), biji-bijian, umbi-umbian, dan konsentrat. yukk kita jabarin satu-satu…
Hijauan, sebagai makanan pokok kelinci lazim di berikan oleh peternak kelinci tradisional. Pakan hijauan yang diberikan antara lain rumput lapangan, limbah sayuran (kangkung,sawi,wortel,lobak,caisim,kol, daun singkong),daun kacang tanah, daun dan batang jagung, daun pepaya, talas, dll). Hijauan untuk pakankelinci jangan diberikan dalam bentuk ’segar’, tapi telah dilayukan terlebih dulu untuk mengurangi kadar airnya. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Pemberian pakan berupa kubis atau limbah sayuran lain akan membuat kencing kelinci keluar berlebihan. Soalnya limbah itu memiliki kandungan air tinggi.
Hay adalah rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput itu di keringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tidak rusak, sekaligus mempertinggi kadar kandungan serat kasarnya. Bahan untuk hay antara lain rumput gajah, pucuk tebu, atau rumput lapangan menjelang berbunga. Daun kacang-kacangan yang dilayukan lalu di keringkan seperti hay, juga disukai kelinci.Ketika kelinci sakit terserang mencret, pemberian hijauan dihentikan. Sebagai gantinya diberikan 100% hay.
Biji-bijian Biji-bijian berfungsi sebagai makanan penguat. Pakan ini diberikan terutama untuk kelinci bunting dan yang sedang menyusui. Jenis pakannya bisa jagung, padi, gandum,kedelai,kacang tanang, dan kacang hijau.
Biji-bijian itu sebaiknya digiling atau ditumbuk lebih dulu. Kalau pemberian biji-bijian terasa mahal, dapat dimanfaatkan bekatul, bungkil tahu, bungkil kelapa, atau bungkil kacang tanah. Kelinci muda yang dibesarkan melulu dengan pakan hijauan, sampai umur empat bulan bobot hidupnya hanya sekitar 1.5 kg. Kalau pakannya di tambah bekatul atau biji-bijian,kelinci muda umur empat bulan bisa mencapai bobot rata-rata 4 kg untuk New Zealand White, Californian, dan kelinci potong lainnya.
Umbi-umbian Ubi jalar, songkong, uwi, talas dan umbi-umbi lainnya dapat diberikan untuk kelinci sebagia pakan tambahan. Sebaiknya umbi yang beracun seperti singkong jangan diberikan mentah, tapi sudah direbus dulu atau dikeringkan menjadi gaplek.
Konsentrat dalam peternakan kelinci berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan mempermudah penyediaan pakan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai pakan tambahan atau pakan penguat, kalau pakan pokoknya hijauan. Konsentran untuk kelinci dapat berupa pelet (buatan pabrik),bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, atau gaplek.
Kamis, 16 Desember 2010

Rahasia jaring lengket laba-laba

Rahasia jaring lengket laba-laba


Rahasia jaring lengket laba-laba

Ronny Aditya Tampake/Fotokita.net
Bagaimana jaring laba-laba yang sudah kuat itu bisa lengket dan mempertahankan kelengketan itu pada kondisi lembap? Para ilmuwan menjawabnya.

Tidak semua laba-laba dapat membuat jaring. Tapi, setiap laba-laba dapat menghasilkan benang sutera yang dihasilkan oleh dua kelenjar dalam perut yang mengeluarkan protein di bagian belakang tubuh laba-laba. Helaian serat protein ini sangat tipis, tapi sangat kuat.

Ilmuwan-ilmuwan dari University of Akron di Ohio, Amerika Serikat, melakukan uji coba untuk mencari tahu zat yang disimpan laba-laba untuk memproduksi benang sutra ini. Profesor dari University of Akron Ali Dhinojwala, Kandidat Doktor Vasav Sahni, dan Profesor Biologi Todd Blakledge ingin mengetahui zat yang membuat jaring laba-laba jadi lengket.

Penelitian mereka menunjukkan zat tersebut terbuat dari polimer yang kental dan elastis. Kekentalan dan elastisitas membantu laba-laba menangkap serangga yang terbang dengan cepat. Mangsa pun terjebak di jaring hingga laba-laba dapat melahap mereka.

Dhinojwala membandingkan zat tersebut seperti permen karet karena keduanya sama-sama dapat terus direntangkan. Uniknya lagi, jaring tersebut tidak kehilangan kelengketan meskipun lembap. Ternyata, kelembapan diperlukan untuk mempertahankan elastisitas jaring. Tanpa kelembapan yang memberi sifat elastis, jaring laba-laba akan mudah hancur.

“Yang dilakukan laba-laba adalah evolusi terbaik. Mereka selamat dengan memanfaatkan alam secara efektif,” kata Dhinojwala.

Sebagian besar laba-laba adalah hewan pemangsa. Mereka menunggu mangsa lewat sambil bersembunyi. Bahkan ada yang bisa menyamarkan tubuhnya di atas tanah atau pohon.

Beberapa laba-laba mengeluarkan bisa, misalnya laba-laba Latrodectus mactan. Setelah mangsa terjebak dalam jaring, laba-laba mendekat dan menusukkan taringnya untuk melumpuhkan dan memasukkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.

Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Jadi, enzim pencernaan sangat membantu dalam proses makan, enzim ini membantu menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Saat bagian dalam tubuh mangsa sudah berubah menjadi cairan, laba-laba menghisapnya beserta hancuran organ si mangsa.

Ada juga laba-laba yang memiliki rahang yang kuat. Jadi, setelah mangsa terperangkap dalam jaring, laba-laba merusak dan meremuknya dengan rahang dan taringnya itu dan kemudian baru dihisap. 

Laba-laba penenun punya cara lain melumpuhkan mangsa. Mereka dapat membungkus mangsanya dengan lilitan benang sutra. Ini diperlukan jika mangsa memiliki alat pertahanan yang berbahaya, seperti lebah. Cara membungkus ini juga dilakukan laba-laba untuk menyimpan mangsanya sambil menuggu waktu yang tepat untuk makan.

Sumber: care2.com

Seperti apa siput yang kidal?

Seperti apa siput yang kidal?

Seperti apa siput yang kidal?
Manusia kidal dinilai dari tangannya. Siput kidal dinilai dari cangkangnya. Kenapa kidal?
Siput kidal ditemui pada jenis siput satsuma yang berhabitat di Jepang. Siput satsuma kidal memiliki alur lingkaran cangkang berlawanan arah jarum jam, sementara siput satsuma normal kebalikannya.
Siput kidal juga memiliki posisi alat kelamin yang berbeda dari siput normal, satu di kanan dan satu di kiri. Karenanya, siput kidal tak bisa kawin dengan siput normal, menciptakan fenomena ketidaksesuaian reproduksi.

Masaki Hoso dari Tohoku University di Sendai dan timnya tertarik mengetahui manfaat kekidalan siput tersebut dalam upaya mempertahankan diri dari predatornya serta mengetahui manfaat evolusionernya.

Hoso dan timnya lalu mendesain eksperimen predasi. Ia meletakkan siput kidal di tempat yang sama dengan predatornya, ular pemakan siput Pareasiwasaki. Ia membiarkan ular tersebut melakukan serangan pada siput.

Lewat hasil pengamatannya, Hoso menguraikan, untuk memakan siput, ular tersebut mengambil siput dari dalam cangkangnya. "Ketika menyerang, kepala ular selalu miring ke kiri," kata Hoso.
Karena miringnya kepala ke arah kiri, Hoso mengatakan bahwa ular tersebut tak bisa menangkap siput dan mengeluarkan dari cangkangnya. Alhasil, siput pun selamat dari proses predasi tersebut.
Hoso dan timnya mengungkapkan, ke-kidal-an siput itu sangat berpengaruh terhadap upayanya untuk mempertahankan diri dari serangan predator. Diketahui, siput kidal lebih sulit untuk dimakan daripada siput normal.

Hoso menuliskan dalam publikasinya, "Studi ini menunjukkan bahwa satu gen yang berpengaruh terhadap ketidaksesuaian reproduksi bisa memacu terbentuknya spesies baru lewat proses seleksi alam."

Sumber: Kompas.com
Rabu, 15 Desember 2010

Pernikahan Membuat Pria Semakin Baik

Jakarta - Pernikahan memiliki dampak positif bagi kehidupan. Sebuah penelitian dapat membuktikan, bahwa para pria menjadi sosok yang lebih baik setelah menikah.
'
Sebuah penelitian psikologis dilakukan oleh Michigan State University , Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian terhadap 2 orang saudara kembar identik. Keduanya diteliti selama 12 tahun.

Para peneliti mengamati seluruh perilaku mereka yang baik juga buruk. Saat salah satu dari saudara kembar itu menikah, perilaku buruknya berkurang secara drastis. Ia tak lagi agresif, dan meninggalkan kebiasaan minum-minumnya. Sedangkan saudara kembarnya belum meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya.

Dikutip dari Dailymail, para peneliti menyimpulkan, bahwa dengan menikah, para pria otomatis mengurangi waktu berkumpulnya dengan kelompok pria yang lain. Saat sekelompok pria berkumpul, agresifitas mereka meningkat. Mereka menjadi lebih bernyali untuk melakukan hal-hal konyol.

Sedangkan saat seorang pria telah menikah, mereka memiliki fokus yang lain, yaitu menjadi kepala keluarga yang baik, serta membahagiakan istri juga anak-anaknya. Untuk itu kebanyakan pria yang telah menikah memilih untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya.
Senin, 13 Desember 2010

Kucing Merah (Pardofelis badia), Kucing Endemik Kalimantan

Artikel ini adalah hasil dari copy paste dari blog sebelah, saya memberikan penghargaan setinggi2nya kepada beliau (mas Alamendah) yang telah menginspirasi banyak orang termasuk saya dalam dunia flora dan fauna Indonesia. Semoga dengan tersebar luaskan nya artikel ini makin banyak orang sadar akan penting nya, menjaga dan melindungi mereka (flora & fauna Indonesia). Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Artikel ini bebas diCopi paste, ditulis ulang dan disebarluaskan untuk tujuan nonkomersial, dengan tetap mencantumkan sumber penulisan dan memberi link balik ke http://alamendah.wordpress.com
Terimakasih

Kucing Merah (Pardofelis badia), Kucing Endemik Kalimantan

Kucing Merah atau yang dalam bahasa latin disebut Pardofelis badia merupakan salah satu spesies kucing kecil endemik pulau Kalimantan. Sayangnya tidak banyak yang mengenal kucing merah yang langka ini. Saya sendiri belum pernah sekalipun melihat Kucing Merah dari kalimantan ini, sekalipun di kebun binatang. Mungkin sobat ada yang pernah melihatnya?

Kucing Merah disebut juga sebagai Kucing Kalimantan atau Kucing Borneo. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Borneo Bay Cat, Bay Cat, Bornean Bay Cat, dan Bornean Marbled Cat. Di Malaysia binatang yang juga menghuni Serawak dan Sabah ini dikenal dengan Kucing Merah. Sedangkan dalam bahasa latin disebut sebagai Pardofelis badia, yang bersinonim dengan Catopuma badia dan Felis badia.
Kucing Merah ini merupakan saudara dekat dan masih satu nenek moyang dengan Kucing Emas (Asian Golden Cat) yang banyak terdapat di Sumatera, dan beberapa negara Asia Tenggara. Diperkirakan kucing endemik kalimantan ini telah ada sejak 4 juta tahun yang silam saat pulau Kalimantan masih bersatu dengan daratan Asia.

Ciri-ciri dan Perilaku. Kucing Merah (Borneo Bay Cat) mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan walaupun ada varian yang berwarna keabu-abuan. Bagian bawah tubuh Kucing Kalimantan berwarna lebih pucat daripada bagian atas. Terdapat garis warna merah kecokelatan agak muda pada kening dan pipi. Telinga kucing langka ini berwarna hitam atau cokelat tua, dan pada ekor bergaris putih dengan bintik hitam diujung ekor.
Kucing Merah (Pardofelis badia)
Kucing Merah mempunyai tubuh ramping memanjang dengan panjang sekitar 55 cm dengan ekor yang panjangnya berkisar 35 cm. Kucing Merah  (Borneo Bay Cat) mempunyai berat tubuh antara 2,3 -4,5 kg.

Belum banyak yang dapat digali tentang perilaku kucing endemik Kalimantan yang langka ini. Kucing Merah (Pardofelis badia) termasuk binatang nokturnal yang banyak beraktifitas di malam hari untuk memburu burung, tikus, dan monyet. Selain seekor pemburu, Kucing Merah (Catopuma badia) juga memakan bangkai-bangkai binatang yang terdapat di hutan.

Kucing Merah (Borneo Bay Cat) menginjak dewasa dan matang secara seksual pada usia antara 18-24 bulan. Kucing endemik kalimantan ini mempunyai masa kehamilan sekitar 70-75 hari dengan melahirkan 1-3 ekor anak dalam sekali masa kehamilan.

Habitat, Populasi, dan Konservasi. Kucing Merah Kalimantan (Pardofelis badia), hanya terdapat di pulau Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) saja. Kucing ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah yang lebat hingga ketinggian 900 meter dpl.

Kucing Merah dalam sangkar
Populasi kucing langka ini sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti. Karena itu 2002 Kucing Merah (Borneo Bay Cat) dikategorikan dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah) oleh IUCN Redlist. Dan juga dimasukkan dalam Apendiks II CITES. Di Indonesia dan Malaysia, Kucing Merah termasuk binatang yang dilindungi dari kepunahan.

Saya mempunyai satu harapan besar untuk dapat memotret dan mengabadikan gambar Kucing Merah ini meskip hanya dengan kamera saku yang saya punyai. Doakan semoga suatu saat harapan saya terkabul.




Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Felidae; Genus: Pardofelis; Spesies: Pardofelis badia; Sinonim; Catopuma badia; Felis badia.
Referensi: www.iucnredlist.org; gambar: www.pictures-of-cats.org;


Satwa Indonesia yang Telah Punah

Artikel ini adalah hasil dari copy paste dari blog sebelah, saya memberikan penghargaan setinggi2nya kepada beliau (mas Alamendah) yang telah menginspirasi banyak orang termasuk saya dalam dunia flora dan fauna Indonesia. Semoga dengan tersebar luaskan nya artikel ini makin banyak orang sadar akan penting nya, menjaga dan melindungi mereka (flora & fauna Indonesia). Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Artikel ini bebas diCopi paste, ditulis ulang dan disebarluaskan untuk tujuan nonkomersial, dengan tetap mencantumkan sumber penulisan dan memberi link balik ke http://alamendah.wordpress.com
Terimakasih

Satwa Indonesia yang Telah Punah

Adakah satwa Indonesia yang telah punah?. Jawabannya pasti ada. Bahkan saya sedikitnya menemukan 6 (enam) spesies hewan (satwa) yang telah dinyatakan punah. Keenam binatang tersebut adalah Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), Harimau Bali (Panthera tigris balica), Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni), Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso), Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus), dan Tikus Gua Flores (Spelaeomys florensis).
Keenam hewan ini telah dinyatakan punah. Meskipun untuk Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), masih banyak ahli dan peneliti (utamanya dari Indonesia) yang meyakini hewan ini masih ada. Berikut satwa Indonesia yang telah dinyatakan punah oleh The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Mungkin sobat mempunyai data yang lain silahkan berbagi dengan saya.

Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) 

Harimau Jawa atau Java Tiger (Panthera tigris sondaica) adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah pada tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini di habitatnya. Terakhir kali ada sinyalemen keberadaan Harimau Jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.

Harimau Jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau jantan mempunyai berat 100-141 kg dan panjangnya kira-kira 2.43 meter. Betina berbobot lebih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Upaspesies: Panthera tigris sondaica. Nama trinomial: Panthera tigris sondaica. (Temminck, 1844)

 

Harimau Bali (Panthera tigris balica)

Harimau BaliHarima Bali atau Bali Tiger (Panthera tigris balica) adalah subspesies harimau yang sudah punah yang dapat ditemui di pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau Jawa (juga telah punah) dan Harimau Sumatera (spesies terancam)
Harimau ini adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies. Harimau terakhir diyakini ditembak pada tahun 1925, dan sub-species ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Karena besar pulau yang kecil, hutan yang terbatas, populasi yang tidak pernah lebih besar dan dianggap tidak ada yang selamat hingga hari ini.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Upaspesies: Panthera tigris balica. Nama trinomial: Panthera tigris balica. (Schwarz, 1912).


Kuau Bergaris Ganda  (Argusianus bipunctatus)
Double-banded Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus) adalah satwa sejenis unggas yang dipercaya pernah hidup di Indonesia (Jawa dan Sumatera) dan Malaysia. Satwa bergenus sama yang masih ada hingga sekarang adalah Kuau Raja (Argusianus argus). Kuau Bergaris Ganda tidak pernah ditemukan di alam, deskripsinya didasarkan pada sejumlah bulu yang dikirim ke London dan dipertelakan pada tahun 1871. IUCN memasukkannya dalam status punah.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan:

Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa

Artikel ini adalah hasil dari copy paste dari blog sebelah, saya memberikan penghargaan setinggi2nya kepada beliau (mas Alamendah) yang telah menginspirasi banyak orang termasuk saya dalam dunia flora dan fauna Indonesia. Semoga dengan tersebar luaskan nya artikel ini makin banyak orang sadar akan penting nya, menjaga dan melindungi mereka (flora & fauna Indonesia). Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Artikel ini bebas diCopi paste, ditulis ulang dan disebarluaskan untuk tujuan nonkomersial, dengan tetap mencantumkan sumber penulisan dan memberi link balik ke http://alamendah.wordpress.com
Terimakasih

Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa

Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebut Panthera pardus melas menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul (Panthera pardus) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa. Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat.

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama.

Ciri-ciri Macan Tutul Jawa. Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa  (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg.

Macan Tutul Jawa di atas dahan Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini mempunyai khas warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.





Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang.

Macan Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan.

Meskipun masa hidup di alam belum banyak diketahui tetapi di penangkaran, Macan tutul dapat hidup hingga 21-23 tahun. Macan tutul yang hidup dalam teritorial (ruang gerak) berkisar 5 – 15 km2. Bersifat soliter, tetapi pada saat tertentu seperti berpasangan dan pengasuhan anak, macan tutul dapat hidup berkelompok. Macan tutul jantan akan berkelana mencari pasangan dalam teritorinya masing-masing, di mana tiap daerah tersebut ditandai dengan cakaran di batang kayu, urine maupun kotorannya.

Macan tutul betina umumya memiliki anak lebih kurang 2-6 ekor setiap kelahiran dengan masa kehamilan lebih kurang 110 hari. Menjadi dewasa pada usia 3-4 tahun. Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan. Dalam pola pengasuhan anak, kadang-kadang macan tutul jantan membantu dalam hal pengasuhan anak.

Macan Tutul Jawa berbulu hitam biasa disebut Macan KumbangMacan Kumbang Adalah Macan Tutul. Meskipun mempunyai warna tubuh yang berbeda, hitam, namun Macan Kumbang pun subspesies yang sama dengan Macan Tutul. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan macan tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah subspesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Terbukti keduanya dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang berwarna tutul dan berwarna hitam.




Macan Tutul Jawa berbulu hitam biasa disebut Macan Kumbang Warna pada Macan Kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan tutul hitam (Macan Kumbang) selain menjadi varian dari Macan Tutul Jawa juga banyak dijumpai pada Macan Tutul di India. Para ahli menduga

Harimau Jawa Sudah Punah?

Harimau Jawa Sudah Punah?

Harimau jawa sudah punah?. Menurut IUCN dalam daftar merahnya (redlist), harimau jawa (Panthera tigris sondaica) termasuk salah satu dari 3 subspesies harimau yang telah dinyatakan punah (Extinct). CITES juga memberikan klaim yang sama. Namun banyak pihak yang mempercayai bahwa harimau jawa masih ada dan belum punah. Sudah punah atau belumkah harimau jawa?.
Harimau jawa diperkirakan mulai langka pada tahun 1940-an ketika habitatnya semakin terdesak di kawasan hutan-hutan terpencil di Jawa. Pada tahun 1950-an, harimau jawa diperkirakan hanya tersisa 25 ekor yang 13 ekor diantaranya terdapat di Taman nasional Ujung Kulon. Jumlah itu kembali menyusut hingga tinggal separonya pada tahun 1960-an. Habitatnya diperkirakan terdapat di 3 lokasi yaitu Taman Nasional Ujung Kulon, TN. Meru Betiri, dan Leuwen Sancang.

Foto harimau jawa
(Panthera tigrissondaica) hidup yang diambil pada 1938 di Ujung Kulon

Pada tahun 1972 tercatat 7 ekor harimau jawa (Panthera tigris sondaica) berada di Taman nasional Meru Betiri. Meru Betiri dipercaya sebagai habitat terakhir harimau jawa. Dan di Taman Nasional ini catatan resmi tentang keberadaan harimau jawa terakhir kali terlihat pada tahun 1976 yang menyebutkan keberadaan harimau jawa yang tinggal tersisa 3 ekor saja. Beberapa kali ekspedisi dilakukan di Taman Nasional tersebut tidak satupun yang berhasil mendapatkan bukti keberadaan harimau jawa.

Berdasarkan keyakinan Meru Betiri sebagai habitat terakhir harimau jawa dan tidak ditemukannya bukti keberadaan harimau loreng tersebut di taman nasional tersebut sejak akhir 1970-an, pada sidangnya di Florida tahun 1996, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) menyatakan harimau jawa telah punah.

IUCN Redlist juga memberikan label yang sama (punah; Extinct) pada harimau jawa sejak 2003. Bahkan status itu tidak berubah ketika IUCN melakukan pengkajian ulang pada tahun 2008 tentang status kepunahan harimau jawa (Panthera tigris sondaica).

Beberapa pemerhati di Indonesia masih banyak yang tidak percaya jika harimau jawa (Panthera tigris sondaica) sudah punah. Apalagi jika keputusan itu berdasarkan catatan tentang Meru Betiri sebagai habitat terakhir harimau jawa dan mengesampingkan berbagai tempat lain di pulau Jawa. Bahkan dalam PP No. 7 Tahun 1999, harimau jawa (Panthera tigris sondaica) masih dicantumkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi.

Berbagai ekspedisi dilakukan diberbagai tempat yang diduga menjadi habitat harimau jawa seperti di Gunung Ceremei, Gunung Arjuno, Gunung Muria, TN. Gunung Merbabu, Gunung Lawu dan sebagainya. Meskipun gagal mendapatkan bukti langsung (penampakan langsung dan hasil foto trap) keberadaan harimau jawa namun didapatkan berbagai bukti yang mengindikasikan keberadaan harimau jawa.

Indikasi keberadaan harimau jawa itu antara lain penemuan feses (kotoran), bulu, bekas cakaran dan jejak kaki. Sayangnya hingga sekarang bukti-bukti yang mengindikasikan keberadaan harimau jawa tersebut dianggap masih kurang kuat oleh pihak pemerintah Indonesia maupun pihak internasional. Sehingga status konservasi harimau jawa tetap dianggap telah punah.

Semoga saja para aktivis lingkungan dan pemerhati harimau jawa yang bekerja tanpa lelah hanya untuk menemukan bukti keberadaan Panthera tigris sondaica ini, tidak hanya berurusan dengan jejak kaki dan feses harimau saja tetapi suatu saat, mereka keluar dari hutan dengan bukti yang kuat rekaman vidio atau foto sosok harimau jawa. Menepis keyakinan akan sudah punahnya harimau jawa.


Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Sub-spesies: Panthera tigris sondaica
Referensi: commons.wikimedia.org (gambar)

Kucing Hutan Sang Kucing Leopard

Artikel ini adalah hasil dari copy paste dari blog sebelah, saya memberikan penghargaan setinggi2nya kepada beliau (mas Alamendah) yang telah menginspirasi banyak orang termasuk saya dalam dunia flora dan fauna Indonesia. Semoga dengan tersebar luaskan nya artikel ini makin banyak orang sadar akan penting nya, menjaga dan melindungi mereka (flora & fauna Indonesia). Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Artikel ini bebas diCopi paste, ditulis ulang dan disebarluaskan untuk tujuan nonkomersial, dengan tetap mencantumkan sumber penulisan dan memberi link balik ke http://alamendah.wordpress.com
Terimakasih

Kucing Hutan Sang Kucing Leopard

Kucing hutan yang di Jawa sering disebut sebagai ‘meong congkok’ dan dalam bahasa latin (ilmiah) dinamakan bengalensis, merupakan salah satu spesies kucing liar yang dilindungi di Indonesia.
Kucing hutan atau Prionailurus bengalensis, dalam bahasa Inggris disebut sebagai leopard cat lantaran bulunyanya yang mempunyai totol-totol menyerupai carak kulit macan tutul (leopard) meskipun secara taksonomi keduanya berbeda genus. Kucing hutan bergenus Prionailurus sedang genus macan tutul adalah Panthera.

Kucing hutan ini disebut Leopard Cat lantaran motif bulunya yang tutul-tutul. Leopard cat atau kucing hutan mempunyai daerah sebaran yang luas meliputi India, Afghanistan, Nepal, Pakistan, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Cambodia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Pilipina, Laos, Malaysia, Singapura, Indonesia (Jawa, Kalimantan, Sumatera), hingga ke Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Rusia, Taiwan, China, dan Hong Kong.

Habitat kucing hutan bervariasi, meliputi hutan tropis, semak belukar, hutan pinus, semi-gurun, daerah pertanian, hingga daerah bersalju tipis. Kucing yang dilindungi ini mampu hidup dihabitat dengan ketinggian mencapai 3.000 mdpl. Ukuran tubuh kucing hutan hampir sama dengan kucing-kucing biasa (kucing domestik; Felis silvestris catus). Kucing hutan yang ditemukan di Indonesia memiliki panjang tubuh sekitar 46 cm dengan berat tubuh sekitar 2,2 kg dengan panjang ekor sekitar separo dari panjang tubuhnya.

Warna bulu kucing hutan bervariatif menurut daerah hidupnya. Di saerah selatan termasuk Indonesia cenderung berwarna dasar kuning kecoklatan, tetapi di daerah utara (seperti Rusia dan Jepang) didominasi warna abu-abu-silver. Bulunya halus dan pendek. Warna dasar (kuning kecoklatan atau abu-abu silver) diselingi pola belang-belang hitam dari bagian kepala sampai tengkuk. Sedangkan bulu di daerah bertotol-totol hitam. Pola bulunya yang bertotol-totol ini membuat kucing hutan ini dikenal sebagai leopard cat (kucing macan tutul).

Kucing hutan merupakan binatang nokturnal yang lebih banyak beraktifitas di malam hari termasuk untuk berburu mangsa seperti burung, tikus, bajing, tupai, serangga, ampibi, kelinci, kancil dan binatang kecil lainnya. Binatang karnivora ini seperti berbagai jenis kucing lainnya merupakan binatang yang sangat pandai memanjat. Bahkan, meski jarang melakukannya, kucing hutan mempunyai kemampuan yang baik dalam berenang.

Subspesies Kucing Hutan. Kucing hutan dulunya dimasukkan dalam genus Felis, bahkan di PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, kucing hutan masih ditulis dengan nama ilmiah Felis bengalensis. Kucing hutan di Jawa disebut juga meong congkok.

Kucing hutan (P. bengalensis) terdiri atas dua subspesies yaitu P. b. bengalensis dan P. b. iriomotensis. Namun Berdasarkan analisis morfologi, Groves (1997) menyarankan untuk membaginya kembali dalam beberapa spesies berbeda sesuai dengan asal daerah atau pulau kucing hutan tersebut.
Beberapa sunspesies tersebut antara lain; Prionailurus bengalensis alleni (China), Prionailurus bengalensis bengalensis (India, Bangladesh, Asia Tenggara daratan, Yunnan), Prionailurus bengalensis borneoensis (Borneo), Prionailurus bengalensis chinensis (China, Taiwan, Filipina), Prionailurus bengalensis euptailurus (Siberia, Mongolia), P.b. heaneyi (Pulau Palawan, Filipina), Prionailurus bengalensis horsfieldi (Himalaya), Prionailurus bengalensis javanensis (Jawa, Indonesia), Prionailurus bengalensis rabori (Filipina), Prionailurus bengalensis sumatranus (Sumatra, Indonesia), Prionailurus bengalensis trevelyani (Pakistan), dan Prionailurus bengalensis iriomotensis (Jepang).

Konservasi Kucing Hutan. Kucing hutan (Prionailurus bengalensis) dikategorikan dalam status konservasi Least Concern (Resiko Rendah) oleh IUCN Redlist kecuali untuk subspesies P. b. iriomotensis yang berstatuskan Endangered (Terancam).

Sedangkan oleh CITES, kucing hutan didaftar dalam Apendiks II keculai untuk kucing hutan dari populasi di Bangladesh, India dan Thailand yang dimasukkan dalam daftar Apendiks I. Di berbagai negara, kucing liar bermotif mirif macan tutul ini pun dilindungi oleh hukum negara masing-masing termasuk di Indonesia yang memasukkan binatang ini dalam daftar satwa yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Apalah namanya kucing hutan, meong congkok, leopard cat, kucing macan tutul, ataupun Prionailurus bengalensis yang pasti kucing liar ini telah memilih Indonesia sebagai salah satu habitatnya, so, mari kita lestarikan.


Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Carnivora; Famili: Felidae; Genus: Prionailurus; Spesies: P. bengalensis; Nama binomial Prionailurus bengalensis ( Kerr , 1792).
Referensi:
  • www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/18146/0
  • www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/18151/0
  • www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/136889/0
  • commons.wikimedia.org – wikipedia (gambar)